Breaking News

Selasa, 29 Januari 2019

Peringkat Indeks Korupsi AS di Masa Presiden Trump Menurun

Peringkat Indeks Korupsi AS di Masa Presiden Trump Menurun

Jakarta,  Indonesia -- Lembaga non pemerintah Transparency International (TI) memaparkan peringkat Amerika Serikat dalam indeks keterbukaan sepanjang 2018 lalu justru menurun. Mereka menduga penyebabnya adalah sistem pengawasan dan keseimbangan (check and balance) antara eksekutif, legislatif dan yudikatif di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump tidak berjalan baik.

Organisasi pemantau korupsi itu menyebut AS kehilangan empat poin menjadi 71, dari skala nilai tertinggi 100 dalam indeks persepsi korupsinya pada 2018 lalu.

Nilai tersebut menjadikan AS terempas dari peringkat 20 besar negara paling terbuka, yang merupakan pertama kalinya sejak 2011 lalu. AS harus puas berada di peringkat ke-22 di bawah Perancis.

"Penurunan nilai terjadi ketika AS mengalami ancaman terhadap sistem check dan balance-nya serta norma etika di level pejabat tertinggi tergerus," demikian bunyi laporan Transparency International (TI) di situsnya, yang dilansir AFP pada Selasa (29/1).

TI menyebut tahun kedua kepemimpinan Trump merupakan momen yang paling bergejolak terhadap tingkat transparansi di dalam pemerintah.

Berbagai kasus seperti penyelidikan dugaan kolusi Trump-Rusia dalam pilpres 2016 hingga dukungannya yang kontroversial terhadap calon Mahkamah Agung yang dijerat skandal seks turut merongrong pemerintahan sepanjang 2017 sampai 2018.

Trump juga kerap mengecam media dan menuduh mereka menulis 'berita palsu', yang dianggap hanya menjelek-jelekkan citranya. Presiden ke-45 itu juga dirundung tuduhan nepotisme dan konflik kepentingan di tahun kedua ia duduk di Gedung Putih.

"Kepemimpinan Trump telah memperbesar keretakan dalam sistem AS untuk memastikan bahwa pemerintah bertanggung jawab untuk kepentingan publik," ucap salah satu perwakilan TI untuk AS, Zoe Reiter, kepada AFP.

"Presiden adalah gejala daripada penyebab. Masalahnya ada di sana sebelum dia menjabat."

Dalam laporan tahunannya itu, TI kembali menilai sedikitnya 180 negara berdasarkan tingkat persepsi korupsi di sektor publik. Negara dengan skor nol berarti sangat korup, sementara nilai 100 menandakan negara itu sangat bersih dan transparan.

Denmark bertengger di peringkat satu sebagai negara paling transparan tahun ini dalam indeks TI dengan total nilai 88, mengikuti Selandia Baru di urutan kedua, serta Finlandia dan Singapura sama-sama bertengger di posisi ketiga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Designed By 12 SHIO