Beberapa hari yang lalu label fesyen Spanyol, Zara memicu perdebatan sengit di China setelah merilis kampanye terbaru yang menampilkan model China dengan wajah freckles atau bintik-bintik.
Sejumlah orang mengecam iklan tersebut karena dianggap menghina orang China. Namun, lainnya menyarankan bahwa masyarakat harus terbuka dengan standar kecantikan yang berbeda.
Perdebatan sebagian besar soal standar kecantikan yang berbeda antara negara Timur dan Barat sudah terjadi sejak lama. Dikutip dari AsiaOne, berikut ini adalah lima standar kecantikan yang sering jadi perdebatan.
Di Asia, bintik-bintik atau freckles di wajah mungkin dianggap sebagai ketidaksempurnaan, terutama untuk aktor atau penyanyi. Meskipun orang kebanyakan tidak terlalu peduli dan tanpa sadar, mereka mungkin lebih memilih mempunyai wajah bersih.
Secara umum, freckles muncul jika sering terkena paparan sinar matahari, maka kebanyakan wanita Asia menghindari sinar matahari.
Kebalikan dengan di Barat, freckles dianggap bentuk dari kecantikan, beberapa bahkan menyebutnya sebagai ‘ciuman bidadari’.
Bagi kebanyakan orang Barat, freckles kini adalah sesuatu yang diinginkan. Mengingat tidak semua orang cukup beruntung untuk memiliki freckles.
2. Mata besar vs sipit
Banyak orang Asia, terutama Asia Timur seperti China, wanita dengan mata besar adalah yang paling cantik. Jika mata mereka memiliki kelopak ganda, maka akan dianggap sempurna.
Namun, kebanyakan orang asing tampaknya lebih memilih wanita China dengan mata sipit dan sempit. Model terkenal China, Lyv Yan sering dianggap sebagai wanita yang paling cantik oleh orang asing. Sementara beberapa orang China berpikir penampilannya tidak sesuai dengan standar kecantikan tradisional.
3. Kulit putih vs kecokelatan
Ada pepatah China kuno berbunyi, ‘yi bai zhe san chou’, yang jika diterjemahkan berarti, "kulit putih mampu sembunyikan tujuh kesalahan”. Itu artinya standar kecantikan China dan negara Asia lainnya, cantik berarti kulit putih dan cerah.
Kulit putih jadi penentu kecantikan di China sejak zaman dahulu. Seperti yang terlihat dalam lukisan dan sastra China kuno. Di masa lalu, wanita berkulit putih biasanya tumbuh dalam keluarga kaya dan berpengaruh, dan mudah menaklukkan hati pria idamannya.
Hal ini kontras dengan dunia Barat. Mereka terobsesi dengan tanning (berjemur agar kulit kecokelatan). Bagi mereka, kulit kecokelatan atau tembaga adalah simbol dari gaya hidup sehat dan bersemangat.
4. Tubuh ramping vs curvy
Tubuh ramping adalah sesuatu yang paling diinginkan wanita Asia, terutama China. Berat badan dan bentuk tubuh merupakan bagian integral dari standar kecantikan di sana.
Banyak wanita melakukan diet ketat untuk menurunkan berat badan dan menjaga bentuk tubuh terbaik. Namun, tubuh sangat kurus bukan tipe ideal karena kebanyakan orang berpikir mereka mewakili keadaan tidak sehat.
Di dunia Barat, wanita bertubuh curvy atau montok adalah bagian dari standar kecantikan. Wanita bertubuh curvy dianggap lebih menarik dibanding wanita bertubuh kurus. Selebriti bertubuh curvy, seperti Marilyn Monroe, Salma Hayek, Catherine Zeta Jones, Beyonce, Kim Kardashian bahkan dijadikan simbol seks.
5. Tampilan muda dan girly vs hot dan dewasa
Zhao Liying dari China, Aragaki Yui dari Jepang dan Lim Yoon-A dari Korea Selatan mendapatkan popularitas tinggi di Asia. Itu karena mereka memiliki wajah cerah dengan senyum hangat, sehingga menjadikan mereka pujaan laki-laki.
Tiga selebriti muda itu mewakili standar kecantikan Asia, yakni cute dan feminin. Di sisi lain, kebanyakan wanita di Asia mencoba yang terbaik untuk tetap terlihat muda.
Namun tidak seperti wanita Asia, wanita Barat berpikir tampilan yang lebih dewasa menunjukkan kemandirian dan keunikan. Superhero Wonder Woman adalah tipe ideal bagi sebagian besar orang. Kendati demikian, standar kecantikan Asia dan Barat terus berevolusi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar