Jakarta, Indonesia -- Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengatakan dirinya tak terburu-buru mendesak Korea Utara untuk melucuti senjata nuklirnya menjelang pertemuan keduanya dengan Kim Jong-un pekan depan.
"Saya ingin melihat denuklirisasi Korut sepenuhnya. Saya pikir Korut dan Pemimpin Tertinggi Kim Jong-un akan membawa beberapa hal yang sangat positif dan kami akan segera mengetahuinya, tetapi saya tidak terburu-buru," kata Trump, Selasa (20/2).
Pernyataan itu diutarakan Trump sepekan lebih menjelang pertemuan keduanya dengan Kim Jong-un yang akan berlangsung pada 27-28 Februari di Hanoi, Vietnam.
Dilansir AFP, Trump berharap "hal-hal positif akan terjadi" selama dua hari tatap mukanya bersama Kim Jong-un nanti.
Meski begitu, Trump menegaskan bahwa sanksi terhadap Korut akan tetap berlaku sampai negara terisolasi itu benar-benar melucuti senjata nuklir.
Trump terus berada di dalam tekanan sejak pertemuan perdananya dengan Kim Jong-un di Singapura pada Juni 2018 lalu.
Dalam pertemuan itu, Trump dan Kim menghasilkan satu dokumen bersama terkait denuklirisasi di Semenanjung Korea. Namun, banyak pihak menganggap dokumen itu tidak cukup jelas mengukur sejauh mana denuklirisasi harus dilakukan secara teknis.
Selain itu, pasca-pertemuan perdana itu, AS-Korut juga masih berselisih pendapat terkait proses denuklirisasi. AS berkeras tetap menjatuhkan sanksi terhadap Korut sampai negara itu benar-benar melucuti senjata nuklirnya.
Sementara itu, Korut ingin AS mencabut sanksi seiring negaranya melakukan proses denuklirisasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar